Fenomena Galau dalam Perspektif Pragmatik
Arni Yanti
Siapa yang pernah mendengar kata galau? Siapa yang tidak
mengenal kata galau? Atau siapa yang tidak pernah merasa galau? Semua orang
pasti pernah mendengarnya, sudah mengenalnya, bahkan pernah merasakannya. Saat
ini, galau melanda seluruh Indonesia. Galau bertebaran di berbagai situasi dan
kondisi, dalam berbagai media baik cetak, elektronik, sosial media, maupun
tuturan langsung. Kata galau juga menjadi acuan berbagai keadaan pikiran dan
perasaan seseorang.
Kata galau atau bergalau dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti sibuk beramai-ramai, ramai sekali,
kacau tidak keruan (pikiran). Dalam penggunaannya sehari-hari, kata galau ini
disandingkan dengan berbagai keadaan. Galau akan permasalahan hidup, galau
karena patah hati, galau karena kesepian, dan berbagai keadaan lainnya.
Banyaknya acuan dari kata galau dalam
berbagai keadaan ini dapat dilihat melalui sudut pandang pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa dan acuan
atau rujukannya. Acuan ini sendiri bersifat khas yang ditentukan oleh komponen pragmatiknya
yaitu penutur (speaker), tuturan (utterance), mitra tutur (hearer), dan tempat (context). Makna dalam bahasa didapat
setelah mengkaji komponen pragmatik tersebut. Makna dalam pragmatik berupa makna
referensial (rujukan).
Contoh
penggunaan kata galau salah satunya yaitu dalam iklan. Dalam iklan Kartu AS
Anti Galau 30 jam, tokoh lelaki ditinggalkan oleh sang kekasih, Kimmy. Dia
meneriakkan ‘Tanpamu, aku galau.’ yang dimaksudkan kepada Kimmy. Kata galau
dalam kalimat tersebut adalah acuan terhadap kesedihan, pikiran yang kacau karena
ditinggalkan, dan perasaan ingin kembali pada kekasihnya.
Beberapa iklan IM3 juga
bercerita tentang galau, bahkan kata galau dijadikan slogan yaitu IM3 Seru Anti
Galau. Beberapa iklan IM3 tentang galau di antaranya adalah iklan IM3 Seru Anti
Galau versi Liburan dan iklan IM3 Seru Anti Galau versi Kamseupay. Dalam iklan
IM3 Seru Anti Galau versi Liburan, Mikha sedang bersenang-senang liburan di pantai.
Bermain banana boat, mengepang
rambut, dan berbelanja. Semua aktivitas
yang dilakukannya di-share ke sosial
media dan sms ke teman-temannya. Kemudian dalam iklan terdapat kalimat ‘Serunya
liburan bareng IM3 Seru Anti Galau, gratis sosial media dan sms sepuasnya bikin
kamu gak pernah ketinggalan’. Kata galau dalam iklan tersebut mengacu pada
sesuatu yang tidak seru, tidak menyenangkan, dan tidak update sosial media. Dalam iklan IM3 lainnya yaitu iklan IM3 Seru
Anti Galau versi Kamseupay, Dinda merasa galau karena dalam bayangannya semua
orang memanggilnya Kamseupay (kampungan sekali udik payah). Kemudian terdapat kalimat ‘Makanya pakai IM3 Seru Anti Galau, seru
internetan dan sms paling murah. Makin seru lagi dengan gratis sosial network sepuasnya’. Kata galau dalam
iklan tersebut mengacu pada perasaan minder atau tidak percaya diri karena
tidak gaul. Jadi dalam kedua iklan IM3 tersebut galau dapat dikatakan mengacu
pada anak muda yang kehilangan gairah atau semangat dalam pergaulan
sehari-hari.
Kata galau
seringkali menjadi pilihan para penutur untuk menggambarkan suasana hati yang
kurang baik. Artis Julia Perez ketika diwawancarai wartawan perihal akhir dari
hubungan dirinya dengan Gaston karena tidak direstui oleh ibu kandungnya,
menyatakan dirinya sebagai ‘Miss Galau 2012’. Kata galau tersebut mengacu pada
perasaan sedih, kecewa, bingung, dan sakit hati karena harus berpisah dengan
orang yang dicintai. Pikiran yang bingung karena harus memilih antara ibunya
atau kekasihnya. Julia Perez tentu lebih memilih ibunya tetapi melepaskan Gaston
yang sudah beberapa tahun mendampinginya juga bukanlah hal yang mudah.
Kata
galau juga sering digunakan dalam lagu. Salah satunya dalam lagu berjudul Galau
dari Yopie and Nuno. Beberapa kutipannya yaitu ‘Tahukah hatiku galau/ Tak tahu
harus melangkah’, ‘Bila cintaku ini salah/ Hatiku tetap untukmu/ Namun
kenyataannya parah/ Dirimu tak pernah untukku’. Kata galau dalam lagu tersebut
mengacu pada perasaan bimbang tidak tahu harus berbuat apa dan sakit hati
karena mencintai seseorang yang tidak mencintainya meskipun sudah menunggu lama
tetap cintanya tidak berbalas.
Dalam berbagai
sosial media pun seringkali digunakan kata galau. Contohnya dalam beberapa
status facebook seperti ‘galauAtin
Lutfiyatin), kata galau tersebut mengacu pada cemburu dan sedih karena
belum bisa menerima mantan yang pergi dan memiliki kekasih yang baru. Adapula
yang menggunakan kata galau sebagai acuan loading
yang lama seperti ‘galauAfIe FudiYantoe). Kemudian
kata galau pada status galauDissriyaa
Itoe Ajeng) yang mengacu pada kebingungan karena mengerjakan tugas atau
pekerjaan yang sulit. Ada juga kata galau yang mengacu pada kebingungan karena
tidak punya uang seperti pada status ‘galau.’ (Resha Rustanti).
Penggunaan
kata galau dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai media merupakan
fenomena kebahasaan yang lazim seiring berkembangnya pergaulan masyarakat
terutama anak muda yang seringkali menggunakan kata galau tersebut. Para
penutur seringkali menggunakan kata galau baik dalam tuturan langsung maupun
melalui internet dan sosial media. Media elektronik seperti televisi dan radio
pun tak kalah ikut memopulerkan kata galau sehingga semakin sering keberadaan
dan penggunaan kata galau. Kata galau menjadi pilihan sebagai acuan dalam
berbagai keadaan kurang baik yang dirasakan oleh pikiran dan perasaan seseorang.
Selain itu, kata galau menjadi salah satu kata populer di berbagai kalangan
saat ini, bahkan terdapat sindiran ‘Gak galau gak gaul.’ yang menjadikan
galau sebagai sesuatu yang gaul.
Dari sekian banyak
contoh penggunaan kata galau dalam berbagai konteks di atas, didapatkan
berbagai makna yang terkandung dalam kata galau. Apapun makna umum yang
dipahami akan menjadi makna inti dari kata galau tersebut. Semua makna inti itu
tidak beda terhadap kata galau yang memungkinkan penutur mengacu pada keadaan
galau apapun dalam konteks apapun, bahkan kita dapat memahami lebih dari itu
berkat konteksnya. Keterangan yang rinci yang dilengkapi konteksnya
memungkinkan pemahaman secara menyeluruh, seperti makna galau pada umumnya,
galau akan kesedihan, galau akan banyak hal yang dipikirkan, galau akan
perasaan bimbang, dan makna galau lainnya. Makna-makna tersebut didapat dari sumbangan
konteksnya.
Terima kasih penjelasan tentang fenomena galau yang lengkap dan panjang ini. Salam kenal..
BalasHapus